Saturday, May 24, 2014

Data Center

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosep social networking, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user.
Trend saat ini adalah dapat memberikan berbagai macam layanan secara teristribusi dan pararel secara remote dan dapat berjalan di berbagai device, dan teknologinya dapat dilihat dari berbagai macam teknologi yang digunakan dari proses informasi yang dilakukan secara otsourching sampai dengan penggunaan eksternal data center. Cloud Computing merupakan model yang memungkinkan dapat mendukung layanan yang disebut ”Everything-as-a-service” (XaaS). Dengan demikian dapat mengintegrasikan virtualized physical sources, virtualized infrastructure, seperti juga sebaik virtualized middleware platform dan aplikasi bisnis yang dibuat untuk pelanggan didalam cloud tersebut. Makalah ini mengulas tentang Data Center yang merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi cloud computing.
I.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui hubungan antara Data Center dengan Cloud Computing dan teknologi di masa mendatang untuk Data center.
I.3 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber referensi baru tentang hubungan antara Data Center dengan Cloud Computing dan teknologi di masa mendatang untuk Data center.
.
2
BAB II GAGASAN
II. 1 Pengertian Data Center
Data Center atau pusat data adalah sebuah tempat untuk meletakkan server beserta perangkat jaringan lainnya untuk menyimpan data khusus. Rungan untuk sebuah data center ini harus didesain secara khusus karena untuk data center ini membutuhkan sebuah lingkungan yang sangat spesifik. Tempat yang ideal untuk di jadikan data center yakni harus memiliki tempertaur mulai dari dari 18 0C sampai 23 0C. Selain temperatur, ruangan data center ini harus mempunyai kelembaban tertentu dan tekanan tertentu yang dapat di sesuaikan dengan server dan perangkat untuk jaringannya.
Perkembangan dari sebuah data center indonesia sangat maju, ini ditunjukkan dari mulai banyak perusahaan jasa penyimpanan data pusat. Data center ini sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan yang mulai berkembang sebagai penunjang operasioanal dari sebuah perusahaan dalam menyimpan sejumlah data yang dianggap penting. Biasanya data center ini memliki fasilitas yang cakupannya meliputi perangkat listik redundan yang berfungsi sebagai cadangan. Koneksi dalam komunikasi data juga sebagai sebuah cadangan apabila data yang di simpan mengalami kerusakan atau tidak dapat diakses.
Data center juga harus mempunyai alat kontrol lingkungan, misal AC, ventilasi, alat pencegah bahaya kebakara, dan alat untuk keamanan secara fisik. Dalam data center ini terdapat ratusan hingga ribuan, ratusan ribu bahkan jutaan server yang menyimpan semua data secara online selama 24 jam x 7 hari.
Dalam model data center yang baru, ada tiga komponen utama dalam data center yaitu application layer, Interactive service layer dan Data center networked infrastructure layer. Dasar arsitektur three tier data center digambarkan dalam gambar 1, ada tiga layer.
o Layer pertama adalah application layes. Layer ini biasanya digunakan pada pengguna sebagai pengguna layanan.
o Layer kedua adalah interactive service layer yang digunakan sebagai jembatan penghubung antara pengguna dan server melalui koneksi dengan internet atau alat koneksi lain. Layer ini menyediakan layanan untuk pengguna. Ketika pengguna mengirimkan request/permintaan, itu sebagai input layer yang akan dianalisis dan membawa request ke layer selanjutnya agar layanan terlaksana. Untuk memberikan
availability dan reliability yang tinggi dalam data center, maka mesin yang diimplementasikan harus lebih dari satu. Jika satu mesin mati, maka tidak akan mengganggu sistem.
3
o Layer terakhir adalah infrastuktur jaringan data center. Layer ini disediakan dalam tiga bagian yaitu network, compute, dan infrastruktur storage. Layer network menyediakan keamanan dan akses yang reliable untuk layer compute seperti Ethernet dan IP untuk menghubungkan pengguna dengan sumber data. Layer compute menyediakan sumber computing seperti server dan mainframe yang menjalankan aplikasi yang diminta oleh pengguna. Server menghubungkan interkoneksi sumber computing dan menyediakan akses untuk layer storage. Layer storage menyimpan data yang digunakan oleh aplikasi pada subsistem penyimpanan seperti drive penyimpanan dan drive tape. Layer storage/penyimpanan menggunakan switch storage dan platform transportasi optical untuk interkoneksi dan menyediakan akses untuk sumber disk dalam dan antara data center.
.
II. 2 Sejarah Data Center
Data center pertama kali dikembangkan oleh ENIAC pada tahun 1946. Data center ini dibangun oleh U.S. Army Ballistic Research Laboratory dan digunakan untuk menyimpan kode arliteri. Sama seperti perkembangan internet pada awalnya data center ini digunakan untuk keperluan militer atau perang. ENIAC terakhir digunakan tahun 1955.
Setelah itu, transistorized computer (TRADIC) ditemukan oleh IBM pada tahun 1954 dan dikembangkan untuk menggantikan vacuum-tube based systems yang pada saat tersebut populer digunakan. Pada tahun 1960-an, IBM melakukan komersialisasi dari teknologi tersebut. Pada tahun 1972 IBM pertama kali berhasil mengkomersialisasi dari teknologi tersebut. Pada saat itu, TRADIC digunakan untuk mensupport pemerintahan.
Pada tahun 1964, CDC6000 dibuat oleh Control Data Corporation dan dikenal sebagai super komputer pertama di dunia. CDC6000 didesain dengan menggunakan processor dengan kecepatan 40 MHz dengan 10 mesin tambahan yang kemudian dikenal sebagai Reduced Instruction Set (RISC). CDC6000 dapat mempertahankan kecepatan 1 MFlops (maksimal 3 MFlops). Pada saat itu, CDC6000 dikenal sebagai komputer tercepat dan digunakan hingga tahun 1977. Harga CDC6000 pada masanya dijual dengan harga 8 Juta USD, atau setara dengan 60 Juta USD saat ini.
Terakhir pada tahun 2013, tiga peneliti dari data center transformation yaitu Jakob Carnemark, Earl Keisling, Gerald McDonnell berhasil menghasilkan TELUS, yaitu Smart, Ultra-Green modular data center pabrikan Skanska. Jakob Canemark pencetus dari desain dari data center tersebut, termasuk intelligent management software sangat yakin atas sistem pendingin dari green data center yang dia rancang. Gambar 1.3 CDC (Control Data Corporation)
4
dia mengklaim bahwa sistem pendingin Inertech ini 80% lebih efisien dibandingkan pendingin air konvensional.
II. 3 Syarat Utama Data Center
Disain dan perencanaan data center harus memperhatikan minimum aspek-aspek berikut :
 Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi, vulkanologi, topografi
 Terproteksi dengan sistem cadangan, untuk sistem catudaya, pengatur udara/lingkungan, komunikasi data
 Menerapkan tata kelola standar data center meliputi :
o Standar Prosedur Operasi
o Standar Prosedur Perawatan
o Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana
o Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis
II. 4 Service dan Kriteria Perancangan Data Center
Servis utama yang secara umum diberikan oleh data center adalah sebagai berikut:
 Business Continuance Infrastructure. (Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis).
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingin dan fire suppression.
 DC Security Infrastructure (Infrastruktur Keamanan Data Center).
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewalls, IDSs dan host IDSs, fitur - fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3 (Networks layer) disertai dengan manajemen keamanan.
 Application Optimization (Optimasi Aplikasi).
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection & correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan 11
5
riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke resource bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.
 Infrastruktur IP .
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara server farms dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast convergence routed Networks (seperti dukungan terhadap default gateway).
Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut Intelligent Network Services, meliputi fitur fitur yang memungkinkan application Services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak usir secara konkuren), private LANS dan policy-based routing.
 Media Penyimpanan.
Data Center juga digunakan sebagai pusat seluruh data – data yang diakses oleh semua klien yang terhubung, tentunya didukung dengan kapasitas memori yang besar pula. Agar dapat melayani klien dengan kualitas yang baik, karena klien bisa saja mengakses data secara bersamaan dengan kapasitas yang besar.
Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, harus diperhatikan untuk tujuan mendapatkan data center sesuai dengan kriteria berikut:
 Availability
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.
 Scalability dan flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.
 Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
6
II. 5 Virtualisasi Data Center
Cloud computing adalah bukanlah hal baru dalam model layanan IT. Melihat sejarah singkat cloud computing yang mulai digagas pada tahun 1960-an oleh John cCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal sebagai pioner intelejensia buatan, dalam visinya “suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon”. Tonggak kemajuan konsep tsb terjadi pada tahun 1990-an setelah hadirnya konsep ASP (application Service Provider).
Cloud computing mempunyai 3 (tiga) jenis layanan, yaitu: Infrastructure as a service (IAAS), Platform as a services (PAAS) dan software as a service (SAAS). Sedangkan dari sifat jangkauan layanannya, terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud. Tidak semua layanan di internet disebut cloud computing, namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu layanan bersifat “On Demand” yaitu pengguna dapat berlangganan sesuai dengan kebutuhan dan membayar sesuai yang mereka gunakan saja; layanan bersifat elastis/scalable yaitu pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan sesuai kebutuhan users; layanan sepenuhnya dikelola oleh provider dan yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah PC/ notebooks lengkap dengan koneksi internet.
Data center adalah sumber input yang besar. Sistem khususnya pengalaman hardware bertahap. Masa hidup hardware hanya sekitar 3-5 tahun. Membutuhkan sumber listrik yang stabil dan dibutuhkan investasi yang sangat besar untuk membangunnya. Kemajuan bisnis khususnya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat akan kebutuhan data dan layanan yang lain yang berhubungan dengan elektornik khususnya internet maka kebutuhan akan data center akan menjadi hal yang baru. Kebutuhan IT sumber data center akan fleksibel dan berkembang terus. Data center akan meningkatkan agility bisnis tetapi harus dipikirkan bagaimana mengurangi biaya secara substantional. Beberapa tahun ini, munculnya pemikiran tentang data center yang disebut sebagai Next Generation Data Center. Data center ini akan membantu untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi data center, yang biasanya menggunakan Virtualization Data Center. Next generation data center akan memiliki karakter sebagai a Service –Oriented. Bentuk utama next generation data center adalah virtualisasi data center yang memiliki alasan seperti memungkinkan untuk melakukan konsolidasi yang dapat memberikan keuntungan langsung pada pengurangan biaya operasi berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi dari arsitektur server; meningkatkan kelanjutan bisnis dengan menjaga dan meningkatkan beban load secara available (aplikasi dan database) yang berjalan dalam data center; membangun dasar untuk lingkungan IT yang serba otomatis secara dinamis. Layer yang ditemukan pada next generation data center sama dengan layer yang ada pada physical data center. Gambar 2 memberikan gambaran umum tentang next generation data center (virtualisasi).
7
Aplikasi silo tidak dapat secara efektif untuk memenuhi tuntutan yang berkembang pada saat ini. Next generation data center mengkonsolidasi infrastruktur dan virtualisasi sumber daya dari sejumlah kecil komponen dan fasilitas yang menyimpan energi kilowatt-jam. Sumber daya data center tidak lagi didedikasikan untuk aplikasi tertentu tetapi secara logis ditugaskan untuk aplikasi yang diperlukan.
II. 6 IaaS,PaaS dan SaaS pada Data Center
Dengan adanya teknologi cloudcomputing diharapkan masalah yang disebut dapat teratasi dengan baik. Sedangkan untuk menerapkannya, masih ditemui sejumlah kendala, terutama kendala teknis mengenai infrastruktur teknologi cloud computing tersebut, yaitu masih terbatasnya akses internet di Indonesia, baik broadband maupun dial-up. Terbatasnya akses internet di Indonesia membuat teknologi ini tidak banyak digunakan secara luas. Kalaupun digunakan, penggunaannya masih sebatas pada aplikasi-aplikasi yang tersedia di internet (SaaS) dan belum menyentuh model PaaS dan IaaS. Selain itu, terbatasnya penerapan cloud computing di level organisasi dan kalangan bisnis di Indonesia diakibatkan oleh kendala teknis, khususnya pada masalah virtualisasi dan adanya keraguan akan jaminan security dalam penerapan teknologi ini. Sementara itu,PaaS (Platform as a service) berada diantara IaaS dan SaaS, dimana pada PaaS segala sesuatu yang mendasari aplikasi(misalnya server basis data dan server aplikasi) diletakkan sebagai bagian dari komputasi awan. Contoh untuk PaaS ini adalah Google Docs yang menawarkan platform untuk aplikasi-aplikasi Web yang dikembangkan menggunakan hard drive virtual.
Seperti yang telah tersirat di atas, permasalahan hilang (atau rusak)-nya data civitas perguruan tinggi di suatu instansi sesungguhnya dapat teratasi jika data civitas perguruan tinggi itu tidak secara langsung disimpan di server tersebut (yang mungkin saja rawan kerusakan), tetapi disimpan di suatu lokasi(baca : komputer server) yang diletakkan di suatu lokasi yang relatif aman. Pilihannya adalah: (1) Perguruan Tinggi memiliki infrastruktur (komputer dan jaringan antarkomputer) yang memang disiapkan untuk itu, atau (2) Perguruan Tinggi bisa memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud computing) (yang difasilitasi menggunakan jaringan Internet) sehingga manajemen Perguruan Tinggi tidak perlu lagi mempersiapkan infrastruktur yang mahal, melainkan cukup menyewa fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi dari vendor-vendor yang menyediakan layanan-layanan komputasi awan itu, seperti Amazon, Salezforce, Google, Microsoft, Akamaisun, microsystems, symante, cmicrosft, dan sebagainya.
Gambar 3 Layanan Cloud Computing
8
Dalam hal ini, dipandang dari segi kemudahan dan relatif rendahnya biayanya, maka pengembangan aplikasi terkait menggunakan teknologi yang dimiliki oleh Google yaitu Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi semacam Microsoft Office, yang berbasis di server yang memungkinkan siapapun, dimanapun, kapanpun untuk bekerja dan merasakan keamanan serta kemudahan penyimpanan data. Menggunakan teknologi yang dikembangkan Google (dalam jumlah dana sejumlah US$ yang relatif tidak terlalu besar dibandingkan dengan kalau harus mempersiapkan infrastruktur secara mandiri).
Google menghadirkan produk-produknya mulai dengan teknologi Cloud yang berbasiskan pada platform SaaS (Software as a Service), yaitu Google Apps. Google pun mulai merambah pada platform PaaS (Platform as a Service) yang menyediakan sebuah layanan cloud bagi para penggunanya untuk membuat atau menjalankan aplikasi pada komputer yang terdapat pada data center milik Google, akan tetapi memang terbatas pada bahasa pemrograman seperti Python, Java, PHP melalui versi spesial Quercus dan Go. Pada Google I/O 2012 diperkenalkanlah sebuah produk baru teknologi Cloud Computing dengan platform IaaS (Infrastructure as a Service) bernama Google Compute Engine, sebuah produk yang memperbolehkan penggunanya untuk menjalankan Linux Virtual Machine pada infrastruktur data center milik Google.
II. 7 Perkembangan Data Center di Masa Depan
Kian derasnya arus informasi yang didorong pesatnya teknologi internet, tantangan yang dihadapi dunia usaha dibidang infrastruktur teknologi informasi (TI) juga semakin besar. Terlebih dengan kecenderungan meningkatnya data atau big data yang kian sulit dihindari. Era big data kian nyata karena semakin banyaknya orang maupun industry terkoneksi internet yang menghasilkan data.
Karena itu harus dikelola dengan baik, mulai dari system penyimpanan untuk dikelola dan dianalisa sebagai bahan masukkan dalam mengambil keputusan yang strategis, yang tentunya menjadi tantangan yang harus diantisipasi melalui pengembangan infrastruktur TI maupun system data centernya.
Menurut laporan terbaru Greenpeace yang diterbtkan April 2014, data center Apple di tahun ini mendapat poin 100 persen untuk indeks energi bersih (clean energy index) tanpa pemanfaatan energi nuklir, batu bara, dan gas alam.
Apple mendapat nilai A untuk urusan transparansi, kebijakan, dan advokasi pada data center, serta mendapat nilai B untuk efisiensi energi. Sekitar 60 persen daya yang digunakan Apple untuk data center di Carolina Utara, berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan sisanya berasal dari sumber lokal yang dapat diperbarui.
"Komitmen Apple untuk energi terbarukan telah membantu menetapkan ambang baru bagi industri, menggambarkan secara sangat konkret bahwa internet terbarukan 100 persen berada dalam jangkauannya, dan menyediakan beberapa model intervensi bagi perusahaan lain yang ingin membangun internet berkelanjutan," tulis Greenpeace dalam laporannya.
9
Data center Apple selama ini melayani segala produknya yang berhubungan dengan internet, termasuk situs web Apple, toko konten multimedia iTunes, toko aplikasi dan gameApp Store, hingga layanan komputasi awan iCloud.
Sementara itu, beberapa perusahaan internet besar lain belum bisa disebut hijau. Amazon dan Twitter tercatat sebagai pelanggar terburuk versi Greenpeace. Begitu juga dengan LinkedIn, Zynga, Vimeo, Dropbox, dan Pinterest, dinilai masih memanfaatkan "energi kotor".
II. 8 Perkembangan Data Center Di Indonesia
Di era seperti sekarang data dan informasi memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing usaha, tak hanya perusahaan besar, bahkan para UKM sekalipun. Dengan kecenderungan ini, permintaan layanan solusi TI bagi dunia usaha diprediksi bakal semakin tinggi.
Karena itu Telkomsigma sebagai market leader di IT service akan gencar mengembangkan berbagai solusi teknologi informasi melalui pengembangan infrastruktur maupun penambahan kapasitas data center.
Sejak dikembangkan branding cloud tahun 2013, Telkomsigma mengembangkan layanan data center dengan menjalin mitra kerja dengan sejumlah perusahaan, salah satunya NetApp, terutama untuk keamanan system data center yang selalu menjadi perhatian para calon pengguna sebelum beralih ke system cloud ini.
Dalam hal ini Telkom Sigma telah mengembangkan 2 jenis layanan cloud, yakni SaaS dan IaaS. Di tahun 2014 Telkom Sigma akan membangun Data center baru yaitu di Balikpapan seluas 40.000 meter persegi, Bekasi 30.000 meter persegi dan Batam 1.000 meter persegi. Data center di Balikpapan berspesifikasi tier-3, Bekasi tier-4 dan di Batam tier-3. Dengan ekspansi ini hinga akhir tahun 2015 luas data center Telkomsigma akan mencapai 100.000 meter persegi.
Di tingkat Global data center Telkomsigma masuk dalam urutan 4 besar membuntuti Digital Reality dari Amerika Serikat seluas 800.000 meter persegi, Equinix (Amerika Serikat) seluas 400.000 meter persegi dan Singapura seluas 200.000 meter persegi.
BAB III KESIMPULAN
10
Kebutuhan Data Center dan Infrastruktur system penyimpanan data diprediksi akan menjolak sejalan dengan fenomena munculnya big dta (data Besar), terutama dipicu pesatnya perkembangan internet.
Peningkatan daya saing TI bukan sekedar menambah atau membeli unit storage atau data center baru, namun perlu mempertimbangkan teknologi yang bisa memberikan solusi tepat. Layanan Cloud Coputing merupakan solusi pemanfaatan teknologi komputasi dimana data informasi tersimpan di server melalui jaringan internet yang ditangani cloud provider.
Saat ini isu lingkungan terutama global warming menjadi tema sentral bagi pelaku bisnis teknologi. Isu ini pun mempengaruhi keberadaan data centre yang identik dengan kebutuhan listrik yang sangat besar untuk proses komputasi yang kontiyu yang berdampak pada permasalahan energy. Sehingga perusahaan penyedia data centre saat ini membutuhkan model baru data centre yang ramah lingkungan atau green data centre. Model baru ini pun dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang menerapkannya karena para konsumen akan melihat bahwa perusahaan yang menerapkan green data centre peduli pada aspek lingkungan.
Banyak cara untuk mengimplementasikan green data centre salah satunya dengan virtualisasi server. Kebanyakan server tidak bekerja secara optimal karena dipenuhi oleh informasi-informasi kuno atau software yang hanya digunakan pada waktu tertentu. Server-server yang sudah berumur pun cenderung boros energi dibandingkan dengan performa yang diberikan. untuk melakukan penghematan, server-server lama tersebut divirtualisasikan kedalam server baru sehingga terjadi penghematan energi. dengan melakukan virtualisasi pada server aplikasi dapat dibuat lebih fleksibel serta server virtual yang sedang tidak diperlukan dapat dimatikan. virtualisasi perangkat dapat menjaga jumlah dan tempat server serta memindahkan aplikasi ke lokasi fisikal yang berbeda sebagaimana dibutuhkan untuk mencapai efisiensi yang optimal.

Download Makalah Data Center.pdf

No comments:

Post a Comment

Untuk bertanya seputar postingan kami diblog ini silahkan tanya di fb fanpage kami ..

Note: Only a member of this blog may post a comment.